Analisis Faktor Kritis Sistem Integrasi Sawit-Sapi pada Pola Pemeliharaan Berbeda
Sari
Faktor kritis merupakan faktor yang dianggap rawan dan berpotensi besar menimbulkan kegagalan. Dalam berbagai pola pemeliharaan sapi potong, faktor kritis bisa berasal dari faktor pakan, bibit, modal, tenaga kerja/ SDM, lahan, kandang, musim, dan pasar. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sistem usaha integrasi kelapa sawit-sapi potong mulai massif dan banyak diadopsi oleh peternak sebagai dampak dari massifnya program diseminasi oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Namun sebagian besar diimplementasikan oleh petani kecil, dan kelompok tani dengan pola pemeliharaan yang berbeda-beda yakni pola ekstensif, semi intensif dan intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kritis sistem integrasi sawit-sapi pada pola pemeliharaan berbeda. Pengumpulan data melalui wawancara dengan 30 orang peternak pada masing-masing pola pemeliharaan, serta petugas lapang yang berwenang di lokasi setempat, menggunakan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis menggunakan metode Failure Modes, Effects and Criticality Analysis (FMECA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kritis pada pola pemeliharaan intensif lebih banyak dan lebih kritis dibanding pola pemeliharaan semi intensif dan ekstensif.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Bertolini M, Maurizio B, & Roberto M. (2006). FMECA approach to product tracebility in the food industry. Journal of Food Control, 17:137- 145.
BI. (2013). Pola pembiayaan usaha kecil menengah, usaha penggemukan sapi potong. Bank Indonesia. Jakarta
Braglia M. (2000). MAFMA: Multi Attribute Failure Mode Analysis. International Journal of Quality and Reliability Management, 17 (9):1017-1033.
Fadjar U. (2006). Kemitraan usaha perkebunan: Perubahan struktur yang belum lengkap. Forum Penelit Agro Ekon. 24:46-60.
Hidayat, Z., Matondang, RH., & Priyanti, A. (2017). Usaha ternak sapi Bali berbasis integrasi
sawit - sapi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mathius, IW., Bahri, S., & Subandriyo (Ed.). Akselerasi Pengembangan Sapi Potong Melalui Sistem Integrasi Tanaman Ternak: Sawit-Sapi. (pp 119-144)
Hidayat, Z., Priyanto, R., Nuraini, H., & Abdullah, L. (2021). Status nutrisi dan kinerja reproduksi indukan sapi Bali pada peternakan rakyat dengan sistem integrasi sawit-sapi. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 24(2), 247-261.
Hutasoit, R., Rosartio, R., Elieser, S., Sirait, J., & Antonius, S. H. (2020). Tanaman pakan toleran naungan Stenotaphrum secundatum di perkebunan sawit mendukung produktivitas sapi. Wartazoa, 30, 51-60.
Ilham N, & Saliem HP. (2011). Kelayakan finansial sistem integrasi sawit-sapi melalui program kredit usaha pembibitan sapi. Analisis Kebijakan Pertanian 9(4):349-369
Kurniawan W, Abdullah L, & Setiana MA. (2007). Produksi dan kualitas rumput Brachiaria humidicola (Rend.) Sch, Digitaria decumbens Stent dan Stenotaphrum secundatum (Walter) O. Kunt di bawah naungan sengon, karet dan kelapa sawit. Media Peternakan 30(1):11-17
Purwantara, B., R.R. Noor., G. Andersson., & H. Rodriguez-Martinez. (2012). Banteng and Bali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Reprod Dom Anim 47 (Suppl. 1), 2–6.
Rahutomo S, Darmosakoro W, Panjaitan FR, Sutarta ES, Yusuf MA, Leylana VD, BG Yudanto, Purba A, Siahaan D, Erwinsyah, Lidyasari H. (2012). Integrasi Sawit, Sapi dan Energi. Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 62 hlm
Sumadiasa IW.L., A. Aziz, I.P. Mantika, Burhan, D. Supriadin. (2018). Performans reproduksi ternak sapi pada pemeliharaan ekstensif dan semi-intensif di Kecamatan Bolo kabupaten Bima. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
Suranjaya, I.G., N.P. Sarini., A. Anton., & A. Wiyana. (2019). Identifikasi penampilan
reproduksi sapi bali (Bos sondaicus) betina sebagai akseptor inseminasi buatan untuk
menunjang program UPSUS SIWAB di Kabupaten Badung dan Tabanan. Majalah
Ilmiah Peternakan 22(2): 74-79.
Suryana A, Darmawan, & Yasin M. (2013). Pemberian pakan sapi perbibitan dan
penggemukan berbasis pelepah daun sawit di Kalimantan Selatan. Prosiding Ekspose dan Seminar Nasional Akselerasi Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan.
Makassar: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Viegas IJM, Costa MG, Ferreira EVO, Perez NLP, Barata HS, Galvao JR, Conceicao HEO, & Santo SDE. (2021). Contribution of Pueraria phaseoloides L. in the cycling of macronutrients in oil palm plantations. J of Agricultural Studies 9(3):1-13. doi:10.5296/jas.v9i3.18577.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
View My Stats