Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu pada Tanaman Sayuran di Desa Tanjung Baru Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir dalam Masa Pandemi Covid19 untuk Ketahanan Pangan
Abstract
kerugian tanaman. OPT tersebut terdiri dari hama, penyakit dan gulma. Semua jenis organisme
pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan fisik yang dianggap merugikan dan tidak
diinginkan kehadirannya dalam kegiatan bercocok tanam. Hama yang menyerang tanaman terdiri dari
serangga, tungau, vertebrata hama dan hewan lainnya. Serangga-serangga hama menyerang tanaman
dapat menimbulkan kerusakan baik secara kualitas maupun kuantitas. Hama, penyakit dan gulma
merupakan organisme yang merusak tanaman pada lahan petani yang dapat menimbulkan kerugian
secara ekonomis. Serangan OPT pada tanaman dari benih sampai pascpanen. Serangan serangga
hama ini dapat mengakibatkan penurunan produksi tanaman dan gagal panen. Pengendalian yang
sering dilakukan oleh petani dalam mengurangi serangan hama dan penyakit belum ramah
lingkungan. Pengendalian di lapangan perlu dilakukan pemahaman terhadap pengendalian yang
ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu pada produk pertani. Karena dalam kondisi masih
pandemic petani harus berhati-hati dalam melakukan pengendalian terhadap OPT dilapangan. Tujuan
pengabdian untuk memdapatkan metode pengelolaan hama dan penyakit terpadu pada tanaman
sayuran dalam masa pandemi covid-19 untuk ketahanan pangan. Untuk memberikan informasi
mengenai pengendalian yang ramah lingkungan. Metode dalam pengabdian ini dengan cara
mendatangi lahan-lahan petani kemudian melakukan penyuluhan mengenai hama, penyakit dan
gulma serta melakukan penyuluhan tentang pengendalian yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil
penyuluhan terhadap petani tanaman sayuran dalam melakukan pengendalian semuanya
menggunakan pestisida sintetik. Petani tidak mengetahui tentang pengendalian yang ramah
lingkungan mayoritas petani masih belum mengetahui tentang pengendalian tersebut. Kemudian
dilakukan penjelasan pengendalian yang ramah lingkungan seperti, musuh alami dan pestisida botani.
Kemudian dilakukan evaluasi setelah penyuluhan petani sudah bisa membedakan musuh alami yang
tergolong predator dan parasitoid. Petani juga dapat membedakan serangga predator dan serangga
hama. Petani juga mengetahui tanaman-tanaman dapat dijadikan sebagai pestisida nabati.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, S. N., & Astuti, A. (2019). Peningkatan Kemandirian Kelompok Petani Pengembang Agensia
Hayati Dadi Makmur untuk Memproduksi Aktivator Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana
Skala Rumah Tangga. Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bi&g Sains &
Teknologi, 3(2), 67. https://doi.org/10.14421/jbs.1410.
Apriliyanto E & Sarno. (2018). Pemantauan keanekaragaman hama & musuh alami pada ekosistem
tepid an tengah tanaman kacang tanah (Arachis hypogeal L.). majalah Ilmiah Biologi Biosfera:
A Scientific Journal 35(2): 69-74.
Ardiyati, A. T., Mudjiono, G., & Himawan, T. 2015. Uji Patogenisitas Jamur Entomopatogen
Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin pada Jangkrik (Gryllus sp.) (Orthoptera: Gryllidae).
Jurnal HPT, 3(3), 43–51.
Aror, A. P. F. (2017). Pemanfaatan Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin
terhadap Larva Plutella xylostella ( L .) Di Laboratorium terhadap Larva Plutella xylostella (L.).
Jurnal Cocos, 1(2), 1–12.
Ayudya, D. W. I. R., Herlinda, S., & Suwandi, S. (2019). Insecticidal activity of culture filtrates from
liquid medium of Beauveria bassiana isolates from South Sumatra (Indonesia) wetland soil
against larvae of Spodoptera litura’, Jurnal Biodiversitas,20(8), 2101–2109. doi:
13057/biodiv/d200802.
Hadi, M. S., Himawan, T., & Hiola, I. R. (2016). Efektivitas Jamur Beauveria bassiana (BALS.)
VUILL. & Metarhizium anisopliae untuk Mengendalikan Hama Phyllotreta spp. (Coleoptera:
Chrysomelidae) pada Tanaman Sawi ( Brassica sinensis L.) Di Trawas, Mojokerto. Jurnal HPT,
(2), 102–108.
Hasfita, F., ZA, N., & Lafyati, L. (2019). Pemanfaatan Daun Pepaya (Carica papaya) untuk
Pembuatan Pestisida Nabati. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(1), 36.
https://doi.org/10.29103/jtku.v8i1.1914.
Hasyim, A., Setiawati, W., Hudayya, A., & Luthfy, N. (2016). Sinergisme Jamur Entomopatogen
Metarhizium anisopliae Dengan Insektisida Kimia untuk Meningkatkan Mortalitas Ulat Bawang
Spodoptera exigua. Jurnal Hortikultura, 26(2), 257.
https://doi.org/10.21082/jhort.v26n2.(2016).p257-266.
Herdatiarni, F., Himawan, T., & Rachmawati, R. (2014). Eksplorasi Cendawan Entomopatogen
Beauveria Sp. Menggunakan Serangga Umpan pada Komoditas Jagung, Tomat & Wortel Organik di Batu, Malang. Jurnal Hpt, 1(3), 1–11.
Herlinda S, Era MS, Yulia P, Suwandi, Elisa N & Anung R. (2005). Variasi Virulensi Strainstrain
Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Terhadap Larva Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera:
Plutellidae). Agritrop 24(2): 52-57.
Herlinda, S., Darmawan, K., Firmansyah, F., Adam, T., Irsan, C., & Thalib, R. (2013). Bioesai
bioinsektisida Beauveria bassiana dari Sumatera Selatan terhadap kutu putih pepaya,
Paracoccus marginatus Williams & Granara De Willink (Hemiptera: Pseudococcidae). Jurnal
Entomologi Indonesia, 9(2), 81–87. https://doi.org/10.5994/jei.9.2.81.
Hidayah, A., Harijani, W., Widajati, W., & Ernawati, D. (n.d.). (2019). Potensi Jamur Entomopatogen
Metarhizium anisopliae , Beauveria bassiana & Streptomyces sp . terhadap Mortalitas Lepidiota
stigma pada Tanaman Tebu. Plumula, 7(2),64–72.
Indrayani, I. (2017). Potensi jamur Metarhizium anisopliae (METSCH.) Sorokin untuk pengendalian
secara hayati hama uret tebu Lepidiota stigma (Coleoptera: Scarabaeidae). Perspektif, 16(1), 24–
Indrayani, I. (2017). Potensi Jamur Metarhizium anisopliae (Metsch.) Sorokin untuk Pengendalian
secara Hayati Hama Uret Tebu Lepidiota stigma (Coleoptera: Scarabaeidae). Perspektif, 16(1),
–32.
Indra Garusu, M., Anshary, A., & Wahid, A. (2019). Identifikasi Predator & Parasitoid Pada Tanaman
Cabai (Capsicum annum) Identification of Natural Enemy Predator and Parasitoid on Chilli
Plant (Capsicum annum). Agrotekbis, 7(2), 186–192.
Khastini, R. O., & Wahyuni, I. (2017). Eksplorasi Keragaman Fungi Entomopatogen Di Desa
Cikeusik-. Scientium, 6(1), 1–10.
Khodijah, Herlinda S, Irsan C, Pujiatuti Y, Thalib R. 2012. Arthropoda predator penghuni ekosistem
perwasahan lebak & pasang surut Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal. 1(1):57-63.
Kurniawati N & Martono E. (2015). Peran tumbuhan berbunga sebagai media konservasi arthropoda
musuh alami. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 19(2): 5-59.
Latoantja AS, Hasriyanti & Anshary A. (2013). Inventarisasi arthropoda pada permukaan tanah di
pertanaman cabai (Capsicum annum L.). J. Agrotekbis 1(5): 406-412.
Margolang, R., Jamilah, J., & Sembiring, M. (2015). Karakteristik beberapa Sifat Fisik, Kimia,&
Biologi Tanah pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera
Utara, 3(2), 104544. https://doi.org/10.32734/jaet.v3i2.10358.
Permadi M,A, Lubis, R,A, & Sari, D. (2018). Eksplorasi Cendawan Entomopatogen Dari Berbagai
Rizosfer Tanaman Hortikultura Di Beberapa Wilayah Kabupaten Mandailing Natal Provinsi
Sumatera Utara. Jurnal AGRITECH,XX(1),23-32.
Permadi M,A, Lubis, R,A, & Siregar, I, K. (2019). Studi Keragaman Cendawan Entomopatogen Dari
Berbagai Rizosfer Tanaman Hortikultura di Kota Pa&gsidimpuan. Jurnal Penelitian &
Pembelajaran MIPA4,4(1),1-9.Prayogo, Y. (2017). Perbandingan Metode Aplikasi Jamur Entomopatogen Beauveria Bassiana untuk
Pengendalian Cylas Formicarius (Coleoptera: Curculionidae). Jurnal Hama & Penyakit
Tumbuhan Tropika, 17(1), 84. https://doi.org/10.23960/j.hptt.11784-95.
Pramono S, B., & Purnomo, H. (2020). Patogenisitas Jamur Entomopatogen Aschersonia sp .
Sebagai Pengendalian Hama Kutu Sisik Citricola Coccus pseudomagnoliarium ( Kuw .) (
Homoptera : Coccidae ) pada Tanaman Jeruk. Jurnal Pengendalian Hayati,2, (1), 17-22.
Priyatno, T,P,, Samudrai, I,M, Manzila, I, Susilowati, D,N & Suryadi, Y. (2016). Eksplorasi &
Karakterisasi Entomopatogen Asal berbagai Inang & Lokasi. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati,
(1),69-79.
Reddy, G. V. P., Antwi, F. B., Shrestha, G., & Kuriwada, T. (2016). Evaluation of toxicity of
biorational insecticides against larvae of the alfalfa weevil. Toxicology Reports, 3, 473–480.
https://doi.org/10.1016/j.toxrep.(2016).05.003.
Rizqullah, M. R., & Syamsuddin, T. (2020). Analisis Pendapatan Usahatani Cabai Merah di Desa
Talang Kemang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas, 2(1), 54–62.
Robika, Navia, Z. I., Nadilla, F., Rosanti, E., & Pelawi, L. H. B. (2019). Identifikasi jenis tumbuhan
yang berpotensi sebagai pestisida nabati di desa Sukamulia , Kecamatan Rantau, Kabupaten
Aceh Tamiang. 1, 153–156.
Rosmayuningsih, A., Rahardjo, B. T., & Rachmawati, R. 2014. Patogenisitas Jamur Metarhizium
anisopliae terhadap Hama Kepinding Tanah (Stibaropus molginus) (Hemiptera : Cydnidae) dari
beberapa Formulasi. Jurnal HPT, 2(2), 28–37.
Safitri, A., Herlinda, S., & Setiawan, A. (2018). Entomopathogenic fungi of soils of freshwater
swamps, tidal lowlands, peatlands, and highlands of south Sumatra, Indonesia. Biodiversitas,
(6), 2365–2373. https://doi.org/10.13057/biodiv/d190647.
Sanjaya, Y & Dibiyantoro, L.H. (2012). Keragaman Serangga pada Tanaman Cabai (Capsicum
annum) yang Diberi Pestisida Sintetis Versus Biopestisida Racun Laba-Laba (Nephila sp.).
Jurnal HPT Tropika. 12(2): 192-199.
Septiana, N., Rosa, E., Ekowati, C. N., Biologi, D. J., Lampung, U., Domestica, R. M., … Rosa, E.
(2019). Isolasi & Identifikasi Jamur Entomopatogen Sebagai Kandidat Bioinsektisida Lalat
Rumah (Musca domestica) Nofita BIOSFER : Jurnal Tadris Biologi, 10(1), 87-94.
Septariani, D. N., Herawati, A., & Mujiyo, M. (2019). Pemanfaatan Berbagai Tanaman Refugia
Sebagai Pengendali Hama Alami Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.). PRIMA: Journal
of Community Empowering and Services, 3(1), 1. https://doi.org/10.20961/prima.v3i1.36106.
Setiawati, W., Sumarni, N., Koesandriani, Y., Hasyim, A., Uhan, T., & Sutarya, R. (2013). Penerapan
Teknologi Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Cabai Merah untuk Mitigasi Dampak
Perubahan Iklim ( Implementation of Integrated Pest Management for Mitigation of Climate
Change on Chili Peppers ). Jurnal Hortikultura, 23(2), 174–183.
Situmorang, B. S., Rustam, R., & Salbiah, D. (2016). Inventarisasi Parasitoid Ulat Api Setora Nitens
Wlk. (Lepidoptera: Limacodidae) Asal Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Perhentian RajaKabupaten Kampar Provinsi Riau. Dinamika.
Sijid, S. T. A. (2018). Cendawan Entomopatogen Sebagai Bioinsektisida Terhadap Serangga Perusak
Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Megabiodeversitas Indonesia, (April 2018), 22–25.
Triasih, U., Agustina, D., Agustina, D., Dwiastuti, M. E., Dwiastuti, M. E., Wuryantini, S., &
Wuryantini, S. (2019). Test of Various Carrier Materials Against Viability and Conidia Density
in Some Liquid Biopesticides of Entomopathogenic Fungi. Jurnal Agronida, 5(1), 12–20.
https://doi.org/10.30997/jag.v5i1.1851.
Ulya, L, N,Himawan, T., & Mudjiono, G. (2016). Uji Patogenisitas Jamur Entomopatogen
Metarhizium anisopliae (Moniliales: Moniliaceae) terhadap Hama Uret Lepidiota stigma F.
(Coleoptera: Scarabaeidae). Jurnal HPT, 4(1), 24–31.
Utami, R. S., & Ambarwati, R. (2014). Eksplorasi & Karakterisasi Cendawan Entomopatogen
Beauveria bassiana dari Kabupaten Malang & Magetan. Jurnal Lentera Bio, 3(1), 59–66.
Retrieved from http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio.
Yunizar, N, Rahmawati & Kustiati. (2018). Patogenitas Isolat Jamur Entomopatogenik Metarhizium
anisopliae terhadap Lalat Rumah Musca domestica L . (Diptera : Muscidae ). Jurnal
Protobiont, 7, (3), 77–82.
Wibowo, L, Sudarsono , H, Hariri, A,M, Yasin N, & Susilo, F, X. 2018. Uji virulensi beberapa isolat
Metarhizium sp. terhadap Larva Oryctes rhinoceros L. Prosiding Seminar Nasional PEI
Cabang Palembang 2018, (Juli 2018). 289-298.
Widiarta, I. N & D. Kusdiaman. (2005). Uji Lapang Kemampuan Jamur Entomopatogen,
Metarhizium Menekan Pemenceran Wereng Hijau & Menularkan Tungro. Laporan Akhir
Tahun. Balan Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. 18 hlm.