Bakteri Endofit sebagai Induktor Kesehatan dan Pertumbuhan Tanaman Cabai di Ringinsari-Kandat-Kediri
Abstract
dengan produksi yang tinggi dan sampai dengan tahun 2018 produksi cabai Indonesia
mengalami surplus. Salah satu sentra produksi cabai di Indonesia adalah Jawa Timur
khususnya Kabupaten Kediri yang memberikan kontribusi peningkatan produksi cabai sebesar
35-45 ton pada tahun 2017-2018, tetapi peningkatan produksi tersebut sangat dipengaruhi oleh
gangguan adanya hama tanaman. (OPT), terutama kelompok patogen yaitu cendawan
(Fusarium oxysporum) dan bakteri (Ralstonia solanacearum), keduanya menyebabkan
penyakit layu dan dapat menurunkan produksi hingga 75% atau menyebabkan tanaman mati.
Pengendalian di lapangan umumnya menggunakan metode kimia yang berdampak negatif
terhadap manusia dan lingkungan. Metode ini belum memberikan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, perlu aplikasi teknik alternatif untuk meningkatkan
kesehatan tanaman cabai terhadap kedua patogen tersebut dan meningkatkan pertumbuhannya
dengan menggunakan bakteri endofit. Bakteri endofit menghasilkan metabolit sekunder yang
dapat digunakan untuk menginduksi kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Aplikasi bakteri endofit berupa pupuk organik yang diformulasikan. Tahapan kegiatan yang
digunakan dalam pengabdian masyarakat di Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten
Kediri ini adalah analisis situasi, identifikasi masalah, sosialisasi program, dan implementasi
program yaitu aplikasi bakteri endofit dalam formula pupuk organik. Hasil yang diperoleh
adalah masyarakat Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten Kediri mampu
mengaplikasikan formula bakteri endofit dalam pupuk organik dan hasil aplikasi tanaman cabai
menjadi sehat. Aplikasi bakteri endofit meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman meliputi
tinggi tanaman (rata-rata 10-47 cm), jumlah daun (rata-rata 2-57 daun), jumlah bunga (10-40)
per tanaman, dan jumlah buah (rata-rata 5-50) per tanaman.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim.
Begum N, Haque MI, Mukhtar T, Naqvi SM, Wang JF. 2012. Status of bacterial wilt caused
by Ralstonia solanacearum in Pakistan. Pak. J. of Phytopathol, 24(1), 11-20.
Felix, S.V., J.A.G. Tiznado, S.H. Verdugo, C.A.L.Orona, J.E.R. Manjarrez. 2018. Occurrence
of Fusarium oxysporum causing wilt on pepper in Mexico. Can. J. of Plant Pathol, 40(2),
-247.
Purnawati, A. 2013. Efek mikroba endofit terhadap Ralstonia solanacearum penyebab layu
pada tanaman tomat. Disertasi. Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Univ.
Brawijaya. Malang.
Purnawati A., Wiwik, S.H. 2013. Aplikasi Bakteri Endofit Sebagai Elicitor Ketahanan
Tanaman Tomat dan Cabai Terhadap Penyakit Layu Bakteri. Laporan Penelitian Hibah
Bersaing. UPN “Veteran” Jawa Tmur.
Purnawati A., H. Nirwanto. 2020. Bakteri Endofit Potensial dari Tanaman Pertanian Dataran
Rendah sebagai Elicitor Ketahanan Tanaman Terung terhadap Ralstonia solanacearum.
Laporan Penelitian Riset Dasar Lanjutan. UPN “Veteran” Jawa Tmur.
Purnawati, A., E.,Triwahyu P., A. Sulistyono. 2020. Bakteri Endofit Sebagai Induktor
Kesehatan dan Pertumbuhan Tanaman Cabai di Desa Ringinsari, Kecamatan Kandat,
Kabupaten Kediri. Laporan Program Dimas Pemanfaatan Ipteks Bagi Masyarakat.
UPN “Veteran” Jawa Timur.
Saparyati. 2008. Kajian peran pendidikan terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten
Demak. Tesis. Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota.
Univ. Diponegoro. Semarang.
Stone, J.K., Bacon, C.W., White, J.F. 2000. An Overview of Endophytic Microbes :
Endophytism Defined. In Bacon, C.W. and White, J.F., Eds., Microbial Endophytes,
Marcel Dekker, New York. 3-29.
Susilawati, N. 2012. Sosiologi Pedesaan. Univ. Negeri Padang.
Wardhani, S., K. I., Purwani, W. Anugerahani. 2014. Pengaruh aplikasi pupuk hayati terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) varietas
bhaskara di PT Petrokimia Gresik. J. Sains dan Seni Pomits, 2 (1), 2337-3520.
Zahra, D., A. Purnawati, H. Nirwanto. 2019. Potensi Bakteri Endofit dari Tanaman Terung
(Solanum melongena ) sebagai Agensia Pengendali hayati penyakit layu Bakteri
Ralstonia solanacearum. Skripsi. Fakultas Pertanian. UPN “Veteran” Jawa Timur.