Produksi serta Aplikasi Pupuk Hayati Cair (PHC) untuk Meningkatkan Produksi Padi Sawah di Kelompok Tani Inayah Kenagarian Taram
Abstract
pertanian berwawasan lingkungan. Oleh sebab itu kami dari Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh membantu keinginan petani untuk memproduksi pupuk hayati yang merupakan
sarana produksi yang sangat dibutuhkan dalam penerapan pertanian berwawasan lingkungan.
Pupuk hayati yang diproduksi terdiri dari bakteri konsorsium Bacillus cereus strain ATCC
14579, Bacillus subtillis subsp.subtilis strain 168, Bacillus siamensis strain KCTC13613,
Azotobacter sp., Pseudomonas fluorescens. Hasil penelitian yang sudah dilakukan
menunjukkan bahwa bakteri B. cereus strain ATCC 14579, B. subtillis subsp.subtilis strain
168, B. siamensis strain KCTC13613, P. fluorescens berpotensi sebagai biopestisida karena
mensekresikan enzim ekstra seluler (kitinase, celulase, protease). Keempat bakteri ini dapat
dijadikan sebagai biopestisida pengendali penyakit blas pada padi karena dapat menghambat
perkembangan jamur Pyricularaia oryzae dengan persentase daya hambat ≥ 75 %. Keempat
bakteri ini dapat mengikat N dari udara dan juga sebagai bakteri pelarut fosfat sehingga dapat
mengurangi penggunaan pupuk NPK kimia. Ke empat bakteri diformulasi dalam formula cair
yang terdiri dari air kelapa di tambah dengan molas. Hasil formulasi diaplikasikan pada padi
sawah dengan konsentrasi 20%. Aplikasi dilakukan pada saat tanam, diulangi pada saat
penyiangan. Hasil aplikasi menunjukan bahwa pupuk hayati cair (PHC) dapat meningkatkan
produksi padi sawah sebesar 60% jika dibanding tampa pemberian PHC.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asri,A.,C dan E., Zulaika. 2016. Sinergisme Antar Isolat Azotobacter Yang
Dikonsorsiumkan. Jurnal sains dan seni ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520
Faccini G, Garzon S, Martines M, Varela A. 2004. Evaluation of the affects of a dual inoculum
of phosphate-solubilizing bacteria and Azotobacter chroochoccum in creolo potato
(Papa”Criola”) http://www.ag.auburn edu/argentina/pdfmanuscripts/estrada.pdf (28
Oktober 2004
Han, H. S., & Lee, K. D. (2006). Effect of co-inoculation with phosphate and potassium
solubilizing bacteria on mineral uptake and growth of pepper and cucumber. Plant
Soil and Environment, 52(3), 130.
Harahap D, F. Huslina, 2019. Isolasi bakteri pengikat nitrogen dengan menggunakan media
jensen. Jurnal Agrotek Umad. http://journal.ummat.ac.id/index. php/agrotek
Hanudin, Marwoto,B., Hersanti dan Muharam,A. 2012. Kompatibiliti Bacillus substilis,
Pseudomonas fluorescens dan Trichoderma harzianum untuk mengendalikan
Ralstonia solanasearum pada tanaman kentang. J Hort 2(22). 172-179.
Hamastuti, N., R. Mubarik, I. Hanarida, N. Sumarni. 2012. Pengaruh pupuk hayati terhadap
pola serapan hara, ketahanan penyakit, produksi dan kualitas hasil beberapa
komoditas tanaman pangan dan sayuran unggulan KKP3T. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Jones KA and Burges HD. 1998. Technology of Formulation and Application. 727 P. Di
dalam: Beneficial Microorganisms, Nematodes and Seed Treatments. Dodnecht:
Klower Academic Publisher.
Leggett ,M. ,Leland,J. Kellar,K. & Epp ,B. 2011. Formulation of microbial biocontrol
agents – an industrial perspective. Canadian Journal of Plant Pathology (CAN J
PLANT PATHOL) 33(2) 101-107.
Prescott, L.M., Harley, J.P., Klein, D.A. 2002. Microbiology : 5th Edition. McGraw-Hill,
New York.
Sahlan,A.,Q, Kusdiyantini,E.,Pujiyanto, S.,Antonius,S. Isolasi dan karakterisasi isolat
konsorsium bakteri lahan pertanian sebagai potensi degradasi pestisida propoxur.
Jurnal Biologi, Volume 3 No 3,Oktober2014 Hal.33-38
Sutariati,G.A.K.D , Widodo , Sudarsono dan Ilyas 2005 Pengaruh Perlakuan Rizo-bakteri
Pemacu Pertumbuhan Tanaman terhadap Viabilitas Benih serta Pertumbuhan Bibit
Tanaman Cabai. Bul. Agron. (34) (1) 46 – 54 (2006)
Wang. S.Y dan Deng Y. (2016). Synergistic growth in bacteria depends on substrate
complexity, J Microbiol. (2016) 54(1): 23-30.doi : 10.1007/s12275-016-5461-9
Wartono, Giyanto, dan Mutaqin,K.,H.,. 2014. Efektivitas Formulasi Spora Bacillus subtilis
B12 sebagai Agen Pengendali Hayati Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman
Padi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik
Pertanian. Bogor.
Yulensri, Noveri, Arneti. 2018. Pengembangan bakteri pelarut fosfat, pengikat nitrogen, agens
hayati asal mikroorganisme lokal sebagai biofertilizer dan biopestisida untuk
meningkatkan produktivitas hasil padi di lahan organic. Laporan Penelitian.
Politeknik pertanian negeri Payakumbuh. Payakumbuh
Wartono, Giyanto, dan Mutaqin,K.,H.,. 2014. Efektivitas Formulasi Spora Bacillus subtilis
B12 sebagai Agen Pengendali Hayati Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman
Padi. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya
Genetik Pertanian. Bogor.
Yulensri, Noveri, Arneti. 2018. Pengembangan bakteri pelarut fosfat, pengikat nitrogen,
agens hayati asal mikroorganisme lokal sebagai biofertilizer dan biopestisida untuk
meningkatkan produktivitas hasil padi di lahan organic. Laporan Penelitian.
Politeknik pertanian negeri Payakumbuh. Payakumbuh